Siapa yang tidak
mengenal gambar di atas? Benda tersebut bermotif kotak-kotak dan berwarna
cerah. Yap, itu adalah sarung. Sarung yang identik dengan orang Indonesia yang
hendak melaksanakan sholat ini ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebagai
anak bangsa, adalah suatu hal yang sangat baik apabila kita mengetahui hal-hal
yang sederhana namun bermakna ini. Sebelum kita melihat sejarahnya, mari kita
mengenal terlebih dahulu apa itu sarung.
Menurut catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman. Di negeri itu sarung biasa disebut futah. Sarung juga dikenal dengan nama izaar, wazaar atau ma’awis. Masyarakat di negara Oman menyebut sarung dengan nama wizaar. Orang Arab Saudi mengenalnya dengan nama izaar. Penggunaan sarung telah meluas, tak hanya di Semenanjung Arab, namun juga mencapai Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, hingga Amerika dan Eropa.
Di Indonesia, sarung menjadi salah satu pakaian kehormatan dan menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi. Tak heran jika sebagian masyarakat Indonesia sering mengenakan sarung untuk sholat di masjid. Laki-laki mengenakan atasan baju koko dan bawahan sarung untuk sholat, begitu pula wanita mengenakan atasan mukena dan bawahan sarung untuk sholat. Selain itu sarung juga sering dipakai di upacara pernikahan, khususnya untuk orang betawi.
Di MAN Insan Cendekia Serpong, selain digunakan untuk sholat,
sarung juga digunakan oleh para ikhwan
untuk melakukan aktivitas yang lainnya. Misalnya ketika hendak berkumpul dengan
teman-temannya, latihan musik di studio, sampai bermain sepak bola dan basket
juga memakai sarung. Sarung tersebut menunjukkan kesederhanaan orang yang
memakainya. Selain itu sarung juga sering dipakai oleh bapak-bapak untuk
sekadar bersantai di rumah. Terutama orang-orang betawi, mereka sering
menggunakan sarung ke mana pun mereka pergi.
Sarung yang bermotif kotak-kotak juga memiliki nilai filosofis
yang tinggi. Nilai filosofis motif sarung kotak-kotak mengartikan, setiap
melangkah baik ke kanan, kiri, atas atau pun bawah, akan ada konsekuensinya.
Lihat gradasi bermotif papan catur seperti sarung bali. Saat kita berada di
titik putih, melangkah ke manapun, perbedaan menghadang. Sedangkan cara amannya
adalah melangkah secara gontai ke arah diagonal. Dampaknya, bukannya maju ke
depan malahan menjauhi target. Jadi orang yang berani menghadang cobaan adalah
orang yang akan cepat menuai harapannya.
menambah pengetahuan infonya terimakasih
BalasHapusbody butter
Best eCOGRA Sportsbook Review & Welcome Bonus 2021 - CA
BalasHapusLooking for sol.edu.kg an gri-go.com eCOGRA Sportsbook Bonus? At this eCOGRA Sportsbook review, https://septcasino.com/review/merit-casino/ we're talking about a variety of ECCOGRA https://deccasino.com/review/merit-casino/ sportsbook promotions. poormansguidetocasinogambling