Ada
yang pernah mendengar tentang gobak sodor? Ada yang pernah mendengar tentang
gatrik?
Ya,
itu adalah permainan tradisional Indonesia. Ada berapa sih jumlah permainan
tradisional di Indonesia? Ada lebih dari 50 permainan. Wow, ada apa saja ya? Di
sini kita akan bahas beberapa permainan tradisional di Indonesia.
1.
Petak Umpet
Dalam permainan ini, dibutuhkan
minimal 2 orang untuk bermain. Salah satunya bertugas untuk menutup mata dan
berhitung sampai hitungan tertentu, dan yang lainnya bertugas untuk mengumpat. Setelah
hitungan selesai, maka dia yang sebelumnya menutup mata harus mencari temannya
yang mengumpat itu.
2.
Gobak sodor
Nama lain dari permainan ini adalah
galah asin. Permainan ini dimainkan oleh 2 kelompok yang masing-masing kelompok
biasanya terdiri atas 3-5 orang. Salah satu kelompok harus berdiri di atas
garis-garis yang telah dibuat, baik itu secara horizontal maupun vertikal. Kelompok
yang lain harus berusaha melewati garis-garis yang telah dijaga oleh kelompok
yang pertama tadi. Kelompok yang berusaha melewati garis tidak boleh terkena
teman dari kelompok yang menjaga garis, kalau tidak mereka akan kalah dan harus
bertukar posisi.
3.
Gatrik
Permainan
ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat
berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan
bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu,
diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan
terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak
mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang
berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang
terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa
gendongan dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu
awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok
lawan akan makin lelah menggendong.
4.
Pacublak-cublak Uang
Pacublak-cublak uang merupakan lagu permainan sunda yang dinyanyikan bersama-sama. Caranya anak-anak berkumpul dan
salah seorang anak yang membungkuk yang akan menebak barang atau benda yang
dipegang anak yang lainnya. Anak-anak yang lain menyimpan tangannya sambil
dikepalkan, salah seorang anak memegang benda yang akan ditebak. Ketika
bernyanyi, anak yang membungkuk bangun dan menebak benda tadi, jika tebakannya
benar ada di salah seorang anak misalnya nama anak yang memegang benda itu
Dani, maka Dani lah yang mendapat giliran harus membungkuk untuk menebak benda
itu lagi.
5.
Terompah
Panjang
Permainan
ini dilakukan oleh tiga atau lima orang dalam sepasang terompah. Panjang terompah disesuaikan dengan
jumlah pelaku yang akan mempergunakannya. Labar kayu 10 cm dengan ketebalan 2,5
cm. Pengait kedua kaki pelaku dibuat dari karet ban, dengan labar 7 cm.
Sedangkan panjang karet disesuaikan dengan lingkar kaki. Biasanya permainan ini
membutuhkan minimal 2 kelompok untuk saling beradu. Mereka yang sampai tujuan
lebih dululah yang menang.
Sebenarnya masih banyak lagi permainan tradisional
Indonesia. Misalnya congklak, benteng, egrang, engklek, lompat tali, kelereng,
karapan sapi, ular naga, gasing, yo-yo, pletokan, layang-layang, dan masih
banyak lagi yang lainnya. Anak-anak biasanya sangat senang dengan
permainan-permainan seperti ini. Bercanda tawa dengan teman, perasaan senang
ketika bermain, bahkan perasaan sedih karena kalah pun menjadi suatu hal sulit
dilupakan.
Sayangnya permainan-permainan
ini sudah mulai ditinggalkan. Sudah mulai tergusur dengan permainan-permainan
baru berteknologi canggih, seperti permainan-permainan di timezone dan
gadget-gadget yang sudah menjamur dimana-mana. Permainan-permainan ini sudah
mulai dilupakan orang mungkin karena menurut mereka sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman.
Padahal,
permainan-permainan ini memberikan banyak pelajaran kepada kita. Seperti pentingnya
menjaga kekompakan, kebersamaan, dan nilai-nilai lain yang sesuai dengan budaya
bangsa Indonesia. Permainan-permainan ini juga dapat melatih ketelitian,
kecermatan dan kesigapan kita.
Maka dari itu, kita sebagai penerus bangsa, sudah seharusnya bisa melestarikan budaya tersebut, menjaga nilai-nilai bangsa, dan menyelamatkan permainan-permainan tersebut agar tetap eksis di tengah kemodernan zaman.
Sumber :
Maka dari itu, kita sebagai penerus bangsa, sudah seharusnya bisa melestarikan budaya tersebut, menjaga nilai-nilai bangsa, dan menyelamatkan permainan-permainan tersebut agar tetap eksis di tengah kemodernan zaman.
Sumber :
Toko Mesin Murah · Jual Mesin · Susu Listrik · Portal Belanja Mesin Makanan, Pertanian, Peternakan & UKM · CP 0852-576-888-55 / 0856-0828-5927
BalasHapus